Sejumlah cerita berbau mistis mulai beredar di lingkungan
rumah korban tragedi berdarah yang menewaskan sembilan orang di Jalan
Ridwan Rais, Gambir, Jakarta Pusat, Minggu 22 Januari lalu.
Nung, tante dari Bukhari (Ari), salah seorang korban warga Tanah Tinggi,
Johar Baru, mengaku sempat ada teman Ari yang mengalami kesurupan.
"(Arwah) Ari masuk ke tubuh Angga. Karena dia bisa melihat (hal gaib)
dan mempunyai indra keenam," kata Nung kepada okezone di kediamannya,
Sabtu (28/1/2012).
Dikatakan perempuan paruh baya itu, arwah Ari yang kemungkinan meminjam raga Angga memberi salam kepada Yadi, ayah Ari.
"Dia bilang ‘Assalammualaikum’, ayahnya pun menjawab ‘Waalaikumsalam’,"
ucap Nung menirukan ucapan ayah korban. Yadi, lanjut Nung, lantas
melarang Ari agar jangan masuk ke tubuh Angga, karena keluarganya malu.
Ditambahkan Nung, di dekat rumahnya yang sering dijadikan tempat
berkumpul korban juga kerap tercium bau bunga melati. Tak hanya Angga,
kata Nung, beberapa warga lain juga ada yang sempat kesurupan dan
mengamuk sambil berteriak.
"Makanya besok tahlil tujuh harian. Kita mau mendoakan dan membawakan
bunga. Malamnya keluarga mau pergi lagi ke sana bersama ustaz setempat,"
paparnya.
Nung mengatakan, arwah keponakanya meminta agar keluarga mendatangi
tempat kejadian yang menewaskan dia dan tiga temannya. "Kapan mau ke
sana, saya tunggu di tiang listrik dekat pohon gede. Begitu kata Ari
kepada ayahnya," jelasnya menirukan perkataan Angga yang sedang
kesurupan.
Fenomena beraroma mistis juga dialami Ulfa, adik M Akbar (16) salah
satu korban tewas. Ulfa kerasukan saat tahlilan yang digelar keluarga M.
Akbar di Jalan Tanah Tinggi, Johar Baru, Kamis (26/1) malam.
Gadis 15
tahun itu tiba-tiba berperilaku tak terkendali dengan mengamuk sambil
terus berteriak. “Dia teriak mengaku sebagai Akbar,” kata Minah (60)
ibu korban, Jumat (27/1) petang. Dalam racauannya, Ulfa bagai menjelma sebagai Akbar, meminta keluarga
menjemput dirinya di Tugu Tani. “Dia teriak-teriak minta dijemput
pulang di Tugu Tani,” ungkap Minah.
Kejadian itu tak ayal menambah
kesedihan ibu duabelas anak ini. “Saya berharap pelaku dihukum setimpal,
kalau perlu dihukum mati,” katanya lagi.
Sumber: Okezone
Tidak ada komentar:
Posting Komentar