Minggu, 27 Mei 2012

Mitos ‘Kidung Lingsir Wengi’ Lagu Kuntilanak

Konon dengan mendengarkan lagu “kidung lingsir wengi” pas waktu-waktu tertentu, Kuntilanak akan datang menjumpai orang yang mendengarkannya……

Liriknya seperti ini :
Lingsir wengi sliramu tumeking sirno…
Ojo tangi nggonmu guling…
Awas jo ngetoro…
Aku lagi bang wingo wingo…
Jin setan kang tak utusi…
Dadyo sebarang…
Wojo lelayu sebet…
Dalam Bahasa indonesia :
Menjelang malam, dirimu akan lenyap…
Jangan bangun dari tempat tidurmu…
Awas jangan menampakkan diri…
Aku sedang dalam kemarahan besar…
Jin dan setan yang kuperintah…
Menjadi perantara…
Untuk mencabut nyawamu…

Berikut adalah kisah kejadian yang dialami oleh seorang member Kaskuser:

 bbrp tahun yg lalu saya pernah mengalami kejadian begini :
Suatu malam tiba2 saya terjaga dari tidur, lalu saya melihat pintu kamar saya terbuka pelan2… keadaan saat itu samar2 karena lampu di kamar saya matikan sebelum tidur.
Tiba2 terdengar alunan lagu-lagu jawa seperti lingsir wengi, padahal saya sendiri tidak bisa berbahasa jawa, setelah itu seorang nenek memakai baju khas jawa masuk ke kamar sambil bergumam berbahasa jawa.
Spontan saya ketakutan, tetapi badan saya tidak bisa digerakkan seperti tertindih, saya terus memperhatikan nenek2 itu…, tiba2 nenek itu terdiam dan memperhatikan saya… lalu dia tertawa kecil.
Setelah itu, nenek tersebut mendekati saya yg waktu itu masih dalam posisi terlentang tidur, nenek itu terus bergumam bahasa jawa seakan2 sedang ngobrol. Saat nenek itu berdiri di dekat kaki saya, dia jongkok kecil dan menyentuh paha saya dengan jari dia.
Saya pikir ini cuman mimpi buruk, tetapi ketika dia menyentuh paha saya… sangat terasa nyata…, saya pun memaksakan diri untuk berontak dan berhasil bangun sambil mengepal tangan saya dan memukul nenek itu, tetapi malah angin yg saya pukul. nenek itu tiba2 lenyap.
keringat saya mengucur… dan napas saya tersengal2…
Nah setelah mendengar lagu lingsir wengi, saya menjadi teringat kembali kejadian itu.

Cerpen Misteri


Teman di malam hari
“saat liburan, aku dan teman-teman pergi ke puncak (daerah pegunungan di bogor-red). Jam sudah menununjukkan pukul 2 pagi dan aku masih belum bisa tidur. Aku memilih untuk keluar kamar dan pergi ke taman. Di sana, aku melihat seorang gadis cantik sedang duduk. ‘hmm, mungkin tidak bisa tidur juga. Eh, dia siapa ya?’ pikirku. Dari belakang, aku pun bertanya, ‘maaf, kamu siapa ya?” Tiba-tiba saja, bulu kudukku berdiri. Si gadis serta merta menoleh dan menjawab, ‘teman dimalam hari untukmu.’ Aku langsung berteriak sekencang mungkin dan pingsan karena wajahnya penuh darah. Teriakanku membuat teman-temanku terbangun dan menggotongku ke kamar. Besoknya , setelah agak tenang, aku menceritakan hal itu pada bapak peronda. Dia pun cerita kalau gadis itu sudah meninggal 7 tahun yang lalu dan hobinya menemani orang dimalam hari. Hiiii! Tanpa banyak pikir lagi, kami langsung berberes barang dan pulang.” Samara

Senandung dari mushola
“malam tahun baru saja selesai. Lewat tengah malam itu, aku dan ayah sedang menonton TV di ruang keluarga. Tepat di atasnya, terdapat mushola keluarga. Ketika sedang asyik menonton, kami mendengar nyanyian dari lantai atas. Ayah bertanya padaku soal itu dan kujawab, mungkin ada tetangga yang sedang berkaraoke. Baru daja selesai bicara, nyanyian itu berhenti! Kami berdua jadi bingung. Setelah itu aku ingat cerita kakakku kalau dia pernah mendengar nyanyian dari mushola saat sedang sendirian di rumah. Siapa yang bernyanyi ya? Aku dan ayah jadi merinding!” –Audia

Hantu TV
“Sore itu aku menonton VCD di rumahku. Berhubung adzan maghrib sedang berkumandang, aku pun menekan tombol pause. Tiba-tiba, di layar TV muncul gambar wanita berambut panjanga memakai kaos cokelat. Wajahnya sangat Indonesia. Setelah adzan selesai, aku menekan tombol play dan meneruskan nonton. Karena penasaran, besok nya aku iseng memutar kembali VCD itu dalam gerakan lambat. Anehnya , gambar wanita itu tidak ada dalam klip. Lagipula, VCD yang aku putar adalah VCD music barat. Hiiiiiiii… lalu siapa yang aku lihat semalam?” -Rika

Cerita Serem Hantu Kuntilanak Kuburan Cina

Biasanya kuburan cina seringkali diliputi cerita misteri dan cerita serem dan ternyata perkataan tersebut benar, salah satunya kisah nyata berikut ini, cerita serem tentang kemunculan kuntilanak dimakam cina atau sering disebut bong cina......














Malang tak dapat ditolak untung tak dapat diraih demikian kata pepetah klasik yang kurasakan sangat pas sekali dengan bisnisku yang belakangan ini hancur lebur. Maksud hati melebarkan usaha dengan membuka bengkel karoseri, bisnis jual beli mobil bekasku yang selama ini lancer kini hancur berantakan. Padahal segala jenis uasaha yang aku lakukan itu telah aku usahakan secara intensif. Mulai dari hal yang sifatnya managerial hingga hal yang sifatnya spiritual. Mitra bisnis yang selama ini lengket denganku kini pergi meninggalkan ku. Bahkan mereka tak peduli dimana aku tinggal setelah barang-barangku disita.

Singkat cerita Karena masih ada sisa sedikit uang, aku beli rumah murah didekat pemakaman tionghoa didaerah pinggiran sungai cisadane. Jalan Imambonjol kota Tangerang. Jujur saja sebenarnya aku takut tinggal didaerah pekuburan itu. Tidak hanya aku saja istri dan anakku pun sempat protes kepadaku. Tapi setelah aku yakinkan mereka akhirnya merekapun mengerti.

Sejak kami pindah kerumah berukuran 180 meter itu istri dan ankku tidak ada yang pernah keluar malam. Mereka hanya dirumah mengurung diri dan menonton TV. Jalan menuju rumahku adalah jalan setapak yang hanya bisa dilalui sepeda motor. Saat melewati jalan kecil itu kamipun harus berjalan diantara makam-makam orang cina disisi kiri dan kanan nya. Selain kuburan china, disekitar rumahku juga terdapat kuburan yang tidak terawat, dengan rerumputan setinggi leher kuda, selain ilalang pemakaman itu ditumbuhi pohon-pohon jarak, akasia, mahoni dan angsana.

Pada hari raya imlek kami sekeluarga pergi kerumah orangtuaku dengan meminjam mobil dari adikku tanjimhan, rumah orangtua ku terletak didaerah cipaganti Bandung utara. Semua keluarga kami berkumpul malam itu, rencananya aku mau menginap satu minggu disana namun karena mendapat perlakuan yang buruk dari kakakku yang tidak senang dengan istri ku aku buru-buru pulang setelah mendapat bantuan dana.Aku berangkat dari bandung tepat pada pukul 12 siang dan sampai dikota tangerang pada pukul 18.00 sore.

Masuk kepemakaman sekitar pukul 18.15 saat adzan magrib terdengar. Karena mobil tidak bisa masuk kelokasi rumah maka kendaraan itu sengaja kuparkir didepan jalan masuk makam. Sementara kami harus berjalan sekitar 250 meter. Sore itu udara cukup dingin dipemakaman yang biasa disebut bong cina atau kuburan cina. Selain baru turun hujan yang sangat lebat, angin kencang juga berhembus dari selatan hingga menggoyang-goyang seluruh pepohonan yang tumbuh disana. Ditengah jalan yang becek kami berempat dengan hati-hati melangkah, tapak kaki kami harus tepat memilih jalan agar tidak terjatuh.

Tiba-tiba kami mencium bebauan yang sangat wangi muncul dari sebuah makam yang bertuliskan Tio Ciu berwarna hitam. Dinisan makam yang menebarkan wewangian itu bertuliskan Ten Nie Wo lahir tanggal 13 desember 1956 wafat tanggal 3 januari 1981. kami memperhatikan betul nisan berwarna kusam dengan bercak-bercak hitam karena ditumbuhi lumut itu. Sementara bau mawar bercampur dengan bau hio merah menyengat menguar dari makam gadis berumur 24 tahun itu.

Papi, bau makam ini sangat tajam, papi juga mencium bau aneh itu kan? Tanya gie istriku, yang dijawab 2 anakku. Rupanay mereka berdua juga mencium bau yang agak aneh. Disini tidak ada manusia lain bagaimana ada bebauan sekeras ini desis gie sambil menatap tajam ke makam tio. Sebelum langkah kami melaju meninggalkan makam tio tiba-tiba ada suara cekikikan dari makam itu bersama dengan suara cekikikan itu muncul asap tipis berwarna putih mengudara dari dalam makam.

Misteri peti mati yang berpindah

Sebuah fenomena berbau supranatural yang tak terpecahkan pernah terjadi di Pulau Barbados. Tentang peti mati yang senantiasa bergerak di sebuah kuburan keluarga. Apakah yang sebenarnya terjadi? Apakah aktivitas arwah penasaran atau anomali alam?

Kisah misteri yang tercatat dalam sejarah ini terjadi kira-kira dua abad lampau, namun peninggalannya masih terlihat utuh hingga tahun ini. Peristiwanya sempat menggegerkan penduduk Barbados di Kepulauan Karibia, Samudera Atlantik. Memancing campur tangan gubernur setempat dan penulis novel detektif, petualangan dan misteri terkenal Sir Arthur Conan Doyle.

Kejadian berawal dari sebuah distrik Christ Church dekat Kota Oistins di ujung selatan Pulau Barbados. Keluarga Walronds, sebuah keluarga petani/pekebun tebu yang makmur, membangun sebuah area makam keluarga. Seorang anggota keluarga tersebut James Elliot membangun makam itu dari susunan pahatan batu sedemikian rupa dengan pintu penutup yang terbuat dari marmer pualam terpilih. 

Makam demikian kokoh dan bagus, sehingga lebih mirip miniatur benteng. Makam batu itu pernah ditandai dengan tulisan "Yang Mulia James Elliot, Esq, meninggal pada 14 Mei 1724, putra Yang Mulia Richard Elliot, Esq dan suami dari Elizabeth, putri Yang Mulia Thomas Walronds, Esq". Namun tidak diketahui persis apakah Elliot memang benar dikubur di sana, sebab tidak ada bekas jasad atau peti matinya. 

Makam batu di bawah tanah itu ditemukan kosong pada 31 Juli 1807, saat jenazah Mrs Thomasina Goddard (salah satu keluarga Walronds) dimakamkan di sana.


Kejadian Aneh

Namun entah mengapa, setahun kemudian (1808), makam batu tersebut diambil alih oleh keluarga Chase, seorang petani yang memiliki banyak budak. Makam tersebut diklaim sebagai miliki mereka. Salah satu pemiliknya adalah Kolonel Thomas Chase, seorang tuan kebun yang dikenal kejam pada budak-budaknya.

Makam itu digunakan keluarga Chase pertama kali untuk memakamkam Mary Anna Maria Chase, putri usia 2 tahun yang meninggal dunia dan dimakamkam pada 22 Februari 1808. Jenazah ditempatkan pada peti mati berbasis timah.

Lalu jenazah Dorcas Chase, putri tertua Thomas, juga ditempatkan dalam peti mati terbuat dari timah dikuburkan di makam tersebut pada 6 Juli 1812. Isu beredar, Dorcas menderita stres dan mogok makan hingga tewas (bunuh diri), sebagai tindakan protes pada perlakuan ayahnya yang kejam.

Sebulan setelah itu, Kolonel Thomas Chase pun meninggal dunia. Jenazahnya ditempatkan dalam peti mati kayu berlapis logam. Pada 9 Agustus 1812 keluarga Chase segera menyiapkan makam yang sama untuk sang ayah. Namun saat pintu kubur dibuka, mereka terkejut luar biasa. Kedua peti jenazah kedua anak perempuan itu sudah berubah posisi. Tadinya diletakkan secara horisontal, kini menjadi vertikal dengan bagian kepala menghadap ke bawah. Sementara di sekitar area pemakaman tidak terlihat bekas-bekas dibuka paksa atau jejak manusia.

Dengan terheran-heran, kedua peti jenazah kembali dirapikan. Peti jenazah Thomas Chase ditempatkan bersisian dengan peti jenazah kedua putrinya. Lalu pintu batu pualam ditutup kembali.

Empat tahun kemudian, pada 25 September 1816, makam kembali dibuka untuk pemakaman Samuel Brewster Ames, seorang anggota keluarga Chase termuda usia 11 bulan. Ternyata susunan ketiga peti jenazah di dalam makam batu itu sudah berubah lagi. Peti jenazah Thomas, yang paling tidak harus diangkat delapan lelaki dewasa, tampak tersandar di dinding dalam makam, kedua peti lagi menyilang tak menentu. Begitu pun peti-peti itu kembali disusun seperti sediakala.

Kejadian demi kejadian di makam keluarga ini mengejutkan semua orang. Pada 17 Juli 1819, jenazah Thomassina Clarke, akan dimakamkan di kubur batu itu. Sementara isu sudah beredar mengenai keanehan yang terjadi di sana. Kali ini banyak orang yang berkerumun ingin tahu. Ketika pintu makam dibuka, kejadian itu kembali terulang. Peti-peti jenazah di dalam makam sudah berpindah tempat dalam keadaan yang berantakan.

Peristiwa yang terjadi berkali-kali itu menghebohkan distrik Christ Church. Kabar tak sedap tersiar bahwa jenazah keluarga Chase tak diterima bumi, atau tentang kutukan yang menimpa, sampai soal arwah-arwah yang murka!

Sumber: http://misterisdunia.blogspot.com/2010/08/misteri-peti-mati-yang-berpindah.html

Dia bukan dia

Saya Ferdi, mau cerita neh pengalaman pribadi saya yang berjudul dia bukan dia.

Seperti biasa tiap malam minggu aku nginap di tempat temanku yang namanya Ardi. Sekitar jam 11 malam aku datang ke rumahnya. Sampai di rumahnya aku langsung bell tapi tidak muncul-muncul si Ardi, ku telepon hp nya juga gk aktif, kulihat motor juga tidak ada. Aku langsung ingat mungkin saja si Ardi masih ngapel ke tempat ceweknya, jadi aku tetap menunggu di rumahnya.

Sekitar 10 menit kemudian tiba-tiba si Ardi keluar lewat pintu garasi mobil, langsung dia membuka pagar dan kami masuk. Langsung saja aku masuk dan menonton tv, Ardi langsung ke dapur katanya mau buat minum. Terus gk lama dia datang lagi dan kami berdua nonton tv. Tumben hari ini dia diam aja...

Gk lama ada sms dari Ardi, loh padahal dia disamping ku. Isi smsnya "Jadi gk ke rumah ku? aku lagi beli nasi goreng di depan kampus". Kebetulan rumah Ardi dekat kampus. Saat itu aku gk mikir macam-macam seh, aku mikirnya pasti aku lagi dikerjain. Tapi lama2 aku merinding juga karena Ardi diam aja gk banyak bicara kayak biasanya. Aku langsung bilang sama dia "Aku mau cari makan dulu ya". Dia malah jawab "Ikut"...

JENG JENG JENG... Sambil gemeteran aku ke depan pintu dan membuka pagar, nyalakan motor, Ardi langsung naik. Waktu ku bonceng dia, ku liat dari spion sosoknya berubah menjadi kuntilanak. Tapi waktu ku tengok dikit2 sosoknya tetap Ardi. Sekitar 10 meter kami jalan, aku liat dari spion lagi ternyata sosok itu tertawa kepada ku. Alamak beneran hantu...

Mana lagi sepi dijalan, tapi ku tetap tenang, aku baca2 ayat pendek. Gk lama kemudian dia menghilang begitu saja. Lega rasanya... Ku telepon Ardi ternyata dia masih ngantri beli nasi goreng, langsung saja ku susul dia. Tapi sampai sekarang gk pernah ku ceritain masalah ini ke Ardi...


Sumber: http://cerita-misteri.reunion.web.id/2011/10/dia-bukan-dia.html

Kisah Mistis Beredar Di Rumah Korban Tabrak Xenia

Sejumlah cerita berbau mistis mulai beredar di lingkungan rumah korban tragedi berdarah yang menewaskan sembilan orang di Jalan Ridwan Rais, Gambir, Jakarta Pusat, Minggu 22 Januari lalu.

Nung, tante dari Bukhari (Ari), salah seorang korban warga Tanah Tinggi, Johar Baru, mengaku sempat ada teman Ari yang mengalami kesurupan. "(Arwah) Ari masuk ke tubuh Angga. Karena dia bisa melihat (hal gaib) dan mempunyai indra keenam," kata Nung kepada okezone di kediamannya, Sabtu (28/1/2012).

Dikatakan perempuan paruh baya itu, arwah Ari yang kemungkinan meminjam raga Angga memberi salam kepada Yadi, ayah Ari.

"Dia bilang ‘Assalammualaikum’, ayahnya pun menjawab ‘Waalaikumsalam’," ucap Nung menirukan ucapan ayah korban. Yadi, lanjut Nung, lantas melarang Ari agar jangan masuk ke tubuh Angga, karena keluarganya malu.

Ditambahkan Nung, di dekat rumahnya yang sering dijadikan tempat berkumpul korban juga kerap tercium bau bunga melati. Tak hanya Angga, kata Nung, beberapa warga lain juga ada yang sempat kesurupan dan mengamuk sambil berteriak.

"Makanya besok tahlil tujuh harian. Kita mau mendoakan dan membawakan bunga. Malamnya keluarga mau pergi lagi ke sana bersama ustaz setempat," paparnya.

Nung mengatakan, arwah keponakanya meminta agar keluarga mendatangi tempat kejadian yang menewaskan dia dan tiga temannya. "Kapan mau ke sana, saya tunggu di tiang listrik dekat pohon gede. Begitu kata Ari kepada ayahnya," jelasnya menirukan perkataan Angga yang sedang kesurupan.

Fenomena beraroma mistis juga dialami Ulfa,  adik M Akbar (16) salah satu korban tewas. Ulfa kerasukan saat tahlilan yang digelar keluarga M. Akbar di Jalan Tanah Tinggi, Johar Baru, Kamis (26/1) malam.

Gadis 15 tahun itu tiba-tiba berperilaku tak terkendali dengan  mengamuk sambil terus berteriak. “Dia teriak mengaku sebagai Akbar,” kata Minah (60) ibu  korban, Jumat (27/1) petang. Dalam racauannya, Ulfa bagai menjelma sebagai Akbar, meminta keluarga menjemput dirinya di Tugu Tani. “Dia teriak-teriak minta dijemput pulang di Tugu Tani,” ungkap Minah.

Kejadian itu tak ayal menambah kesedihan ibu duabelas anak ini. “Saya berharap pelaku dihukum setimpal, kalau perlu dihukum mati,” katanya lagi.


Sumber: Okezone

Pengalaman Mati Suri Seorang Ateis

Pada 1989, Dr. George Rodonaia imigrasi ke Amerika Serikat, sebelumnya dia adalah dokter penyakit jiwa di Uni Soviet, yang juga seorang ateis yang teguh. Dia pernah mengalami suatu "pengalaman klinis hampir mati" yang paling panjang pada 1976.

Setelah George ditabrak mobil, ia dinyatakan mati. Jenazahnya diletakkan di ruang mayat selama 3 hari, hingga setelah seorang dokter melakukan autopsi di bagian perut baru bangkit kembali. Sejak itu, George beralih ke bidang penelitian mempelajari roh, dan meraih gelar doktor dalam bidang psikologi agama. Dan tidak lama setelah itu menjadi pendeta gereja Kristen ortodoks. Kini sebagai pendeta persekutuan pertama perlindungan gereja di Kota Nederland, Texas. Berikut adalah pengalamannya yang dicatat dalam karya Phillip L. Berman, "Perjalanan Pulang Kembali".

Waktu itu, hal pertama yang saya ingat adalah mendapati bahwa diri saya berada di sebuah lingkungan yang gelap gulita. Saya tidak merasakan penderitaan jasmani, saya tetap masih ingat bahwa saya adalah George. Kegelapan ini adalah suatu hal yang belum pernah saya jumpai sebelumnya. Saya merasakan ketakutan yang mendalam, dan tidak pernah saya bayangkan bisa seperti ini. Terhadap diri sendiri, saya tetap merasa terkejut, namun tidak tahu di mana. Sebuah pikiran tiada hentinya terus bergulir dalam kesadaranku: Saat setelah saya mati bisa bagaimana keadaannya.

Saya telah bisa mengendalikan perasaan saya, lalu mengingat kembali semua peristiwa yang pernah terjadi. Mengapa saya berada di tengah kegelapan ini? Saya harus bagaimana? Saya lalu teringat kata-kata mutiara termasyhur Dicolle, "Aku merenung, maka itu diriku ada". Kemudian saya merasa agak lega, karena di saat yang demikian saya baru meyakini bahwa saya masih hidup, meskipun berada di sebuah ruang dimensi yang berbeda. Kemudian saya berpikir, jika memang saya masih hidup, lalu mengapa saya tidak berpikir ke arah yang baik. Saya adalah George, dan saya berada di tengah kegelapan, namun saya tahu bahwa saya masih hidup, saya adalah diri saya. Dan saya tidak boleh berpikir ke arah yang buruk.

Kemudian saya berpikir, kegelapan, bagaimana mungkin bisa baik. Jika baik seharusnya ada cahaya. Dan tiba-tiba saya lalu berada di tengah cahaya berkilauan, cahaya yang sangat terang benderang. Warna putih yang terang benderang, sangat menyilaukan mata. Seperti cahaya blitz kamera yang begitu menyilaukan, namun tidak berkerlipan. Mula-mula saya merasa bahwa cahaya yang menyilaukan mata ini bisa membuat orang menderita, namun perlahan-lahan saya bisa mengadaptasinya. Saya mulai merasa hangat dan nyaman, segalanya tiba-tiba berubah menjadi baik sekali.

Selanjutnya saya melihat di sekeliling, molekul sedang terbang di mana-mana, atom, proton dan neutron ada di mana-mana. Di satu sisi, semua benda ini kacau balau tidak teratur, namun pada sisi lainnya, yang mendatangkan kegembiraan yang tiada tara pada diri saya adalah bahwa semua benda yang semrawut ini juga berada dalam simetri mereka sendiri. Simetri ini indah dan merupakan suatu kesatuan, Dia membuat segenap tubuhku penuh dengan kebahagiaan yang sangat. Metode keberadaan kehidupan dan kealamian yang menyeluruh hadir di depan mataku. Di saat yang demikian rasa cemas terhadap ragaku telah lenyap sama sekali, karena saya tahu bahwa saya sudah tidak membutuhkannya, pada kenyataannya dia justru merupakan rintangan bagiku dalam meninjau dunia.

Segala hal yang saya alami semuanya berpadu menjadi satu, maka dari itu sangat sulit bagi saya untuk melukiskan dengan menurut urutan peristiwa yang terjadi. Waktu sepertinya telah terhenti, dulu, sekarang, dan akan datang bagi saya sama sekali sudah bersatu dalam kesatuan yang tidak ada konsepsi waktunya. Tidak tahu kapan, saya telah melihat perjalanan seumur hidup diri saya. Dalam sekilas itu saya telah melihat seluruh kehidupan abadi diri sendiri.

Saya menyadari bahwa kehidupan ada di mana-mana, tidak hanya kehidupan dunia fana, melainkan juga kehidupan yang tak terbatas. Semua ini tidak hanya berhubungan bersama, lagi pula semuanya ini memang merupakan satu kesatuan. Saya bisa pergi ke tempat lain dalam sekejap waktu. Saya berusaha mencoba berkomunikasi dengan orang yang saya jumpai, di antaranya ada beberapa orang telah merasakan keberadaanku, namun tidak ada orang mempedulikan diriku. Saya merasa harus mempelajari filsafat dan Alkitab. Apa yang Anda inginkan, Anda bisa mendapatkannya. Dan akan datang dengan apa yang terlintas dalam pikiran Anda, saya pernah kembali ke kerajaan Romawi, Babilon, serta zaman Nabi Nuh dan Abraham (Nabi Ibrahim), semua nama zaman yang bisa Anda sebutkan, saya pernah ke sana.

Saya telah meliputi semua peristiwa dan pengalaman yang indah ini, hingga saat mereka melakukan autopsi dan menoreh bagian perutku, saya merasakan sebuah kekuatan yang sangat besar telah memegang leherku dan ditekan ke bawah, kekuatan ini demikian besarnya, sehingga saya membuka sepasang mataku, dan merasakan sakit yang sangat. Tubuh saya dingin sekali, dan mulai menggigil, lalu segera dilarikan ke rumah sakit.

Sumber: www.zhengjian.org